Cerpen Cinta Romantis

Setelah empat bulan kemudian saya melanjutkan cerpen cinta romantis ini, hanya untuk membawa semua ini biar berakhir. Saya menulis dengan pena bola-point, yang belum ditemukan ketika saya terakhir membuat catatan buku harian, di halaman sebaliknya. Selama 18 bulan terakhir saya telah membaca semua buku harian saya dari entri singkat pertama sampai terakhir.  Hal ini pedih untuk membaca jurnal pribadi bertahun-tahun kemudian, di waktu luang toleran terhadap usia tua. Seperti Sir Bedivere, salah satu berputar banyak kenangan.

Menengok ke belakang, itu luar biasa bagaimana saya khawatir tentang hal-hal cinta dan pendapat dari orang lain. Sekarang, saya tidak peduli peduli apa yang orang lain pikirkan tentang saya! Jika saya menulis sekarang, saya akan memasukkan jauh lebih sedikit introspeksi sengsara dan banyak lagi pengamatan humoris. Yang terakhir ini lebih menyenangkan dalam membaca cerpen cinta romantis dan selalu ada dalam ingatan. Tapi aku akan memberikan seluruh pandangan hidup kemiringan lebih lucu, jika mulai lagi. Hidup ini bukan hal untuk ditertawakan, tapi dengan semua itu disengaja, pesona bandel, itu harus tersenyum, pasti?

Beberapa bulan yang lalu pacar saya, Nina, memiliki kesempatan untuk membaca beberapa halaman cerpen cinta romantis terakhir tahun ini dari buku harian saya. Dia memiliki pikiran romantis yang waspada dan segera meminta dua pertanyaan: pertama, mengapa saya berhenti menulis catatan harian? dan ahirnya saya tahu bahwa saya telah membuat catatan terahir.